I live in
Kadangkala tempat-tempat yang kamu kunjungi menjadi sejarah yang indah dalam hidupmu
Pahawang merupakan salah satu destinasi yang menjadi favorit anak muda ibukota untuk bertualang sekaligus menikmati kekayaan baharinya. Tempat yang tidak terlalu jauh dari Jakarta dan dapat ditempuh dengan darat menjadikannya ramai di setiap weekend ataupun long weekend. Kali ini aku bersama teman kuliahku merencanakan liburan ke Pulau Pahawang dengan menggunakan jasa open trip. Seperti yang sudah aku bahas di postinganku sebelumnya, kami berenam memilih jasa open trip biar lebih tenang dan ga ribet. Setelah mencari penyedia open trip yang murah, komplit dan banyak dipakai orang-orang, kami akhirnya memutuskan untuk membeli paket wisata 3 hari 2 malam (3D2N). Sebelum berangkat, penyedia jasa open trip akan memberikan travel itinerary yang berisi seluruh rangkaian kegiatan. Jangan khawatir, ketika di perjalanan jadwalnya akan menyesuaikan dan sesuai kesepakatan kelompok. Berikut itinerary yang kami dapatkan. Hari yang kami tunggu-tunggu pun tiba. Berhubung meeting pointnya di Pelabuhan Merak, aku dan temen-temenku yang tinggal di Jakarta memutuskan untuk berkumpul dulu di Seven Eleven, Kebon Jeruk sekaligus membeli semua perlengkapan bersama seperti snack, tolak angin, minyak kayu putih, dll. Sedangkan 2 temenku lainnya berangkat dari Bandung ke Merak. Setelah semuanya berkumpul, kami menggunakan Primajasa ke Merak dengan ongkos per-orangnya Rp. 30.000. Sesampainyanya di Merak, tour guide merangkap penyedia open trip ini menyambut kami dan memperkenalkan kami dengan 5 orang peserta lain. Jadi total ada 12 orang dalam grup ini. Kami segera dipandu untuk masuk kapal fery menuju Pelabuhan Bakauheni. Perjalanan Merak – Bakauheni sendiri menempuh 3 jam perjalanan. Kami memilih masuk ke ruangan lesehan biar bisa tidur karena kami harus bener-bener fit dalam perjalanan wisata ini. Tidak terasa, kami sudah sampai di Merak. Dengan mata yang masih mengantuk, kami membereskan barang dan bersiap melakukan perjalanan berikutnya dengan menggunakan mobil ke Ketapang. Perjalanan Bakauheni – Ketapang sekitar 3 jam. Kami juga memilih tidur dalam perjalanan kali ini walaupun beberapa kali terbangun karena rem mendadak dari supir. Akhirnya sampai juga di Ketapang. Kami membayangkan langsung tiba di pantai yang bagus. Ternyata Ketapang ini hanya dermaga kecil untuk penyeberangan ke pulau-pulau yang ada di sekitarnya. Kami lalu dikumpulkan di sebuah rumah sekaligus warung makan. Makanan yang tersedia hanya nasi uduk tapi tak apalah, perut udah keroncongan, makan apa aja terserah. Haha Sesuai dengan rundown acara, kami kembali melanjutkan perjalanan ke Pulau Pahawang. Sebelum kesana, kami seharusnya snorkeling dulu di Karang Nemo. Tapi berhubung hujan yang lumayan deras akhirnya kami mampir ke Pulau Kelagian Kecil. Tempatnya bagus, walaupun hujan pantainya tetep bersih dan keren banget. Puas bermain di Kelagian kecil, kami snorkeling di spot pertama yaitu Cuku Bedil. Cukup banyak yang snorkeling di area ini. Karena masih pemanasan, jadi foto-foto bawah airnya masih belum terlalu bagus. ^^ Selesai snorkeling, kami melanjutkan perjalanan ke homestay di Pulau Pahawang. Rumahnya kecil tapi bersih dan rapi. Oh iya, selama di Pahawang kita harus hemat listrik loh. Soalnya listriknya hanya ada sore sekitar pukul 5 atau 6 hingga subuh pukul 5 pagi. Jadi pastikan kamu nge-charge hape dan kamera sebelum tidur. Untuk signal, di Pulau Pahawang tidak ada sinyal untuk operator apapun (berhubung kita ber-6 memiliki operator yang berbeda-beda). Kalau mau stay updated, bisa di lakukan saat menuju spot snorkeling. Pasti bingung kan, haha. Kita juga bingung, di tengah laut sinyalnya 3G. Tapi begitu menepi ke pulau langsung hilang. Di homestay kami beristirahat sejenak sambil bersiap-siap untuk snorkeling berikutnya. Berhubung baru saja snorkeling, aku dan seorang temenku sepakat untuk tidak ikut snorkeling dulu. Kami menghabiskan waktu di kapal sambil memandangi orang-orang yang asik snorkeling. Selesai snorkeling jilid 2 kita menuju Pasir Timbul. Aku teringat Pulau Pari yang juga punya pantai pasir putih dengan hutan bakau kecil di sekelilingnya. Kami pun menggunakan kesempatan ini dengan mengambil foto sebanyak mungkin sambil menunggu sunset yang katanya indah banget. Sunset yang ditunggu-tunggu pun akhirnya menampakkan diri. Kami bener-bener terpesona dan sangat bersyukur bisa menikmati alam yang begitu indah. Kita patut bersyukur, Indonesia bukan hanya kaya akan suku, budaya, bahasa, tetapi kita juga punya sejuta surga wisata yang setiap destinasinya mempunyai pesonanya masing-masing. Berdasarkan cerita dari tour guide kami, pulau pasir timbul ini merupakan pulau pribadi pengusaha Prancis. Jadi jika dia berkunjung ke sana, maka otomatis pulau itu akan ditutup untuk umum. Beruntung kami bisa menikmati pulau ini, walaupun agak miris, pulau sebagus ini ternyata bukan milik kita tetapi sudah hak milik perseorangan. Tak terasa kami sudah seharian bermain di berbagai destinasi di sekitar Pulau Pahawang ini. Kami kembali ke homestay sambil berharap listrik sudah menyala. Maklum semua hape dan kamera sudah low battery. Sesampainya di homestay, kami langsung beres-beres. Syukurnya listrik sudah menyala, jadi kami bisa mencharger semua peralatan elektronik yang ada. Rasa lelah setelah seharian beraktivitas dan akibat kurang tidur malam sebelumnya, kami semua memutuskan untuk segera tidur. Seharusnya di malam hari ada acara barbeque, berhubung semuanya sudah kecapean dan beberapa sudah tidur duluan, akhirnya dari kelompok kami tidak satu pun yang ikut acara berbeque di luar. Pagi di Pahawang bener-bener beda. Mungkin karena listrik yang sudah mati dan banyak orang yang sudah lalu lalang menenteng peralatan snorkeling dan membawa barang. Ya, kami harus segera check out. Akan ada snorkeling lagi dan jelajah pulau, tapi kami akan langsung ke dermaga sehabis itu. Kami segera packing dan bersiap untuk snorkeling berikutnya. Kali ini spot snorkelingnya lebih ramai dan lebih bagus dari spot snorkeling kemarin. Akhirnya kami tiba di destinasi terakhir sebelum kembali ke Dermaga Ketapang. Menjelajah pulau di Pulau Ketapang Besar yang terkenal dengan pantai pasir putihnya. Semua pulau-pulau di Pahawang ini bener-bener bagus. Pasir putihnya luas dan memanjakan mata siapapun yang melihatnya. Kami bener-bener menikmati momen bersama di pantai ini. Perjalanannya serasa singkat sekali dan kami bener-bener puas dengan pelayanan tour guide kami yang sangat ramah, humble, dan penolong ini. Walaupun sendiri, dia selalu memberikan pelayanan terbaik bagi kami. Sangat recommended! Perjalanan 2 malam 3 hari ini sangat-sangat berkesan. Walaupun hujan dan mendung, kami tetep bersemangat, kompak dan selalu ceria. Menurutku ini salah satu kelebihan dari open trip. Selain mendapatkan teman baru, energi positif dari teman sekelompok memberikan sensasi yang berbeda. Kami beruntung memilih penyedia jasa open trip yang bagus dan terpercaya. Jadi jangan ragu keliling Indonesia dengan jasa open trip. Mari jelajahi Indonesia! Salam Pesona Indonesia^^
4 Comments
lani
6/14/2018 12:18:19 am
Siang mba..mau Tanya..mba pake jasa open trip apa ya?
Reply
berthadian
6/14/2018 03:21:47 am
Pakai Jejak Adventure Tour and Travel. Bisa di chat di www.jejak-adventure.com atau di ig msaifulanwar_ipunk.
Reply
lani
6/14/2018 03:26:54 am
Oke thanks mba..
Valkyrie
3/15/2019 11:23:43 pm
Pulau pahawang emang seru bgt ya. Aku lagi baca2 pengalaman2 orang ke pulau pahawang kayanya macem2 tapi seru bgt bacanya. Mulau dari yang pengen bgt buat kesana sampe yang galau waktu ikut <a href="https://cahaya-revolusi.blogspot.com/2019/03/hati-ku-tertinggal-di-pulau-pahawang.html">Open Trip Ke Pulau Pahawang</a>. Next aku kesana ahk buat ngerasain sensasinya. Makasih mbak udah share pengalamanya dai pulau pahawang.
Reply
Leave a Reply. |
AuthorBertha Dian Sianipar Archives
March 2018
Categories |